Lebih Cepat dari Cahaya? Sekilas tentang Partikel Tachyon yang Menakjubkan

Konsep tachyon, sebuah partikel yang bergerak lebih cepat dari cahaya, telah memukau para fisikawan dan memicu eksplorasi selama beberapa dekade

Pernahkah Anda bermimpi tentang perjalanan waktu? Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, bukan? Nah, sekelompok ilmuwan brilian membuat argumen yang cukup meyakinkan bahwa hal itu mungkin tidak terlalu mengada-ada, berkat sesuatu yang disebut tachyon. Mari kita jelajahi konsep yang menarik ini dengan cara yang mudah dipahami!

Bayangkan sebuah partikel – sedikit materi – yang bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Itulah tachyon. Kedengarannya gila, dan untuk waktu yang lama, fisikawan menganggap hal itu mustahil. Teori relativitas Einstein, landasan fisika modern, tampaknya mengatakan bahwa tidak ada yang dapat bergerak lebih cepat dari cahaya. Jadi, gagasan tentang tachyon sebagian besar disimpan sebagai eksperimen pikiran yang menantang.

Tetapi bagaimana jika teori Einstein tidak sepenuhnya benar tentang hal ini?

Gagasan awal tentang Tachyon muncul pada tahun 1962. Seorang fisikawan bernama Gerald Feinberg mengemukakan bahwa partikel supercepat ini dapat ada jika mereka memiliki sesuatu yang disebut “massa imajiner.” Hal ini tidak seseram kedengarannya – ini hanyalah konsep matematika yang melibatkan akar kuadrat dari angka negatif. Anggap saja ini sebagai cara untuk menggambarkan sesuatu secara matematis di luar pengalaman sehari-hari kita. Gagasan Feinberg memicu kehebohan, dengan para ilmuwan membayangkan segala macam aplikasi keren, termasuk komunikasi yang lebih cepat dari cahaya dan, ya, bahkan perjalanan waktu.

Cahaya biru radiasi Cherenkov dalam reaktor nuklir, salah satu cara Tachyon hipotetis dapat dideteksi (Sumber : Argonne National Laboratory)

Namun, ada beberapa rintangan yang cukup besar. Tachyon tampaknya melanggar aturan dasar fisika yang dikenal sebagai kausalitas. Sederhananya, kausalitas berarti bahwa sebab terjadi *sebelum* akibat. Jika sesuatu bergerak lebih cepat dari cahaya, secara teoritis ia dapat mengirimkan pesan mundur dalam waktu, menciptakan segala macam paradoks – seperti mengirimkan pesan ke diri Anda di masa lalu untuk mencegah kelahiran Anda sendiri! Itu sedikit membingungkan.

Ditambah lagi, perhitungan yang melibatkan Tachyon sering kali menghasilkan hasil yang tidak masuk akal, seperti energi tak terbatas – yang jelas tidak mungkin. Jadi, gagasan tentang Tachyon dikesampingkan selama beberapa dekade.

Sekarang, mari kita beralih ke studi inovatif terbaru oleh para peneliti dari Universitas Warsawa dan Universitas Oxford. Tim ini telah mengusulkan cara berpikir baru tentang Tachyon yang mungkin benar-benar masuk akal dalam teori relativitas Einstein!

Pendekatan cerdas mereka melibatkan kerangka matematika baru yang membahas masalah lama yang mengganggu tersebut. Mereka telah menemukan cara untuk menggambarkan Tachyon tanpa menghadapi energi tak terbatas atau melanggar kausalitas. Ini adalah langkah maju yang besar!

Salah satu inovasi utama adalah penggunaan sesuatu yang disebut “formalisme dua keadaan.” Ini adalah alat dari mekanika kuantum yang memungkinkan proses yang dapat terjadi maju dan mundur dalam waktu. Ini sedikit rumit, tetapi ide dasarnya adalah bahwa dengan mempertimbangkan awal dan akhir proses yang melibatkan Tachyon, Anda dapat membuat model yang konsisten dan stabil.

Anggap saja seperti menonton film. Anda tahu akhir ceritanya, dan Anda tahu awalnya. Anda memahami keseluruhan ceritanya. Mirip dengan model Tachyon mereka: mengetahui awal dan akhir membantu memahami apa yang terjadi di antaranya, bahkan jika “di antaranya” itu melibatkan perjalanan lebih cepat dari cahaya.

Implikasinya sungguh mencengangkan. Jika penelitian ini terbukti benar, itu akan mengubah cara kita memahami beberapa aspek fisika, seperti apa yang terjadi ketika kausalitas rusak. Ini mungkin tampak teoritis sekarang, tetapi dapat memberikan cara baru untuk berpikir tentang masalah seperti boson Higgs dan pembentukan materi.

Ini tidak berarti bahwa perjalanan waktu sudah dekat. Ini masih merupakan penelitian yang sangat teoritis. Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum kita membangun mesin waktu itu. Namun, penelitian ini secara dramatis mengubah perspektif tentang kemungkinan perjalanan lebih cepat dari cahaya. Ini menunjukkan bahwa apa yang sebelumnya dianggap paradoks matematika yang mustahil dapat diselesaikan melalui pembingkaian ulang yang cerdas dari masalah itu sendiri.

Singkatnya, Tachyon bukan lagi sekadar mimpi fiksi ilmiah. Ini adalah partikel teoritis yang semakin masuk akal. Ini adalah bukti kekuatan penyelidikan ilmiah – kemampuan untuk terus menantang asumsi dan mendorong batas-batas pemahaman kita tentang alam semesta. Dan siapa tahu? Mungkin suatu hari, mimpi perjalanan waktu yang tampaknya mustahil itu akan sedikit lebih dekat dengan kenyataan.

Related Posts